Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Gereja dan Saksi di Kasus Dugaan Penembakan Pendeta Yeremia oleh TNI

image-gnews
Ilustrasi gereja di Sumatera Utara
Ilustrasi gereja di Sumatera Utara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pendeta Yeremia Zanambani, Pendeta Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII), meninggal diduga karena ditembak aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Sabtu petang, 19 September 2020. Pendeta di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua itu diduga ditembak di dekat kandang babi miliknya.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat GKII Pendeta Daniel Ronda mengatakan telah menghimpun informasi ihwal meninggalnya Yeremia. "Bahwa memang diduga oknum TNI melakukan penembakan. Kami mengkonfirmasi berdasarkan laporan di lapangan," kata Daniel kepada Tempo, Senin, 21 September 2020.

Menurut Daniel, TNI menggelar operasi di Hitadipa karena sehari sebelumnya seorang aparat TNI dilaporkan ditembak dan senjatanya dirampas. Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria sebelumnya menyatakan anggotanya yang bernama Pratu Dwi Akbar Utomo ditembak oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB).

Seorang sumber yang enggan disebutkan namanya menghimpun informasi dari para saksi di Hitadipa bercerita, seorang anggota TNI memang terbunuh di Hitadipa pada Jumat pekan lalu, 18 September 2020. Aparat tersebut dibunuh oleh seseorang dengan parang yang kemudian mengambil senjatanya.

TNI kemudian mencari terduga pelaku tetapi tak ketemu. Setelah itu, kata sumber tersebut, TNI menemui para pendeta di Hitadipa dan beberapa kali melontarkan kecurigaan kepada mereka. Masyarakat pun diminta untuk angkat kaki dari Hitadipa.

Warga Hitadipa khususnya perempuan dan anak-anak lantas mulai meninggalkan desa sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi. Pada Sabtu siang, tinggal beberapa pendeta saja yang masih tinggal di distrik tersebut.

Sekitar pukul 16.00, lanjut sumber tersebut, Yeremia Zanambani dan istrinya pergi ke kandang babi untuk memberi makan. Kandang babi ini berjarak 250-300 meter saja dari rumah mereka dan tak jauh dari kandang babi terdapat pos penjagaan aparat.

Selepas memberi makan babi, istri Pendeta Yeremia mengajaknya kembali ke rumah lantaran hari mulai gelap dan khawatir akan situasi bahaya. Namun, Yeremia mengatakan ingin membakar ubi terlebih dulu karena lapar.

Setelah sempat berdebat, akhirnya sang istri pulang terlebih dulu ke rumah. Tiba di rumah sekitar pukul 17.30 waktu setempat, sang istri mendengar bunyi tembakan dari arah kandang babi. Istri Pendeta Yeremia lalu memberi tahu para pendeta lain.

Para pendeta sempat marah lantaran Pendeta Yeremia dan istrinya pergi ke kandang babi di tengah situasi bahaya saat itu. Mereka juga menyatakan tak bisa langsung menuju kandang babi untuk melihat kondisi Pendeta Yeremia karena hari sudah gelap. Mereka menyatakan baru akan pergi keesokan harinya.

Namun, istri Pendeta Yeremia langsung menuju kandang babi saat itu juga. Menurut sumber ini, Pendeta Yeremia sudah terbaring karena luka tembak, tetapi masih hidup ketika istrinya tiba.

"Dia kasih tahu sama istrinya, 'Mama, saya sudah ditembak.' Sesudah itu mama marah, 'Kenapa tadi saya sudah bilang tapi Bapak begini tidak dengar saya'. Lalu Bapak bilang minta maaf. 'Sekarang ini saya masih bernapas, jadi mama pulang saja sudah malam'," ujar sumber tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendeta Yeremia masih sempat memberi tahu istrinya bahwa ia didatangi tentara. Mereka diduga kembali melontarkan kecurigaan bahwa Yeremia dan warga Hitadipa yang membunuh aparat TNI pada Jumat lalu. Yeremia lalu mengangkat tangan sembari mengatakan bahwa ia tak melakukan yang dituduhkan. Namun tangannya langsung ditembak. 

"Suami sendiri katakan biar saya tidur, besok baru mama kasih tahu anak-anak datang jemput saya," ujar sumber tersebut.

Baru pada Ahad pagi, sejumlah pendeta mendatangi lokasi penembakan Pendeta Yeremia. Tokoh Suku Moni itu sudah meninggal ketika itu. Yeremia lalu dibawa kembali ke kampung.

Ahad pagi itu juga tiba surat dari Organisasi Papua Merdeka. Menurut sumber ini, OPM meminta agar masyarakat segera mengosongkan Hitadipa. Mereka yang tersisa lantas segera mengurus penguburan Pendeta Yeremia.

Pendeta Yeremia dimakamkan sekitar pukul 11 waktu setempat. Pukul 14.00 kampung sudah kosong karena masyarakat yang tersisa pergi mengungsi ke kampung-kampung lain.

Pendeta Daniel Ronda mengatakan GKII mendesak TNI untuk menginvestigasi peristiwa ini secara terbuka dan transparan. Daniel juga menagih janji Presiden Joko Widodo untuk menghentikan kekerasan di tanah Papua dan melakukan pendekatan kultural.

"Kami menghormati dan mengasihi Pak Jokowi, kami menghormati institusi TNI. Tapi ini tidak ada urusan politik, ini semata-mata urusan kemanusiaan," kata Daniel.

Sebelumnya Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kapen Kogabwihan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa menyebut Pendeta Yeremia meninggal ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Suriastawa menuding KKB menyebar fitnah bahwa TNI yang melakukan penembakan.

"Mereka sedang mencari momen menarik perhatian di Sidang Umum PBB akhir bulan ini," kata Suriastawa dalam keterangan tertulis, Ahad, 20 September 2020.

Di sisi lain, Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih XVII Letnan Kolonel Reza Patria mengaku belum mendapat informasi detail terkait peristiwa tersebut. Reza mengakui ada dua versi informasi yang beredar ihwal pelaku penembakan. "Kami masih melakukan pendalaman," kata Reza kepada Tempo, Senin, 21 September 2020.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

3 jam lalu

Aparat gabungan TNI-Polri bersiaga saat terjadi baku tembak dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, pada Jumat, 10 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.


Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

4 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

Wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo sudah beberapa kali mencuat. DPA bisa jadi bentuk formal presidential club yang ingin diinisiasi Prabowo.


Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

5 jam lalu

Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto bersama Raffi Ahmad dan Nagita Slavina saat acara makan siang bersama di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Rabu, 29 November 2023. Dokumentasi Tim Media Prabowo
Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Pakar memperkirakan Prabowo akan berhati-hati dalam memilih menteri agar tidak ada kesalahan saat bertugas nanti.


Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

6 jam lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersepeda di hari bebas kendaraan bermotor alias car free day (CFD) kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Ahad, 12 Mei 2024. Selain bersepeda, Jokowi juga menyapa serta menerima ajakan berswafoto masyarakat. Foto: Sekretariat Presiden
Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

Jokowi dan rombongan direncanakan mendarat di Pangkalan TNI Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan pada Ahad sore.


Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

9 jam lalu

Presiden Joko Widodo bersepeda di area Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

Di Bundaran HI, Jokowi berhenti sejenak untuk beristirahat dan berinteraksi dengan masyarakat lainnya


Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

9 jam lalu

Aparat gabungan TNI-Polri bersiaga saat terjadi baku tembak dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, pada Jumat, 10 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

Polisi sebut keberadaan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa yang justru membuat warga terpaksa meninggalkan kampung halaman.


Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

12 jam lalu

Presiden RI Joko Widodo bersama Menhan Prabowo Subianto saat menghadiri Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2024 di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu 28 Februari 2024. TEMPO/Subekti
Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?


Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

14 jam lalu

Presiden Joko Widodo saat menerima Chairman Freeport McMoRan Richard Adkerson di Washington DC, Amerika Serikat, Senin 13 November 2023. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.


Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

17 jam lalu

Asap api tampak membubung dari bangunan Sekolah Dasar Negeri Inpres Pogapa di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu, 1 Mei 2024. Bangunan itu dibakar TPNPB-OPM setelah penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo pada 30 April lalu. Dok. Istimewa
Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

Kelompok bersenjata dilaporkan melakukan penyerangan dan dan perampasan barang milik jemaat gereja di Distrik Borme, Papua.


Bantah Libatkan Warga Sipil, TPNPB-OPM: Kami Punya Pengalaman Wamena Berdarah

20 jam lalu

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.
Bantah Libatkan Warga Sipil, TPNPB-OPM: Kami Punya Pengalaman Wamena Berdarah

Juru bicara TPNPB-OPM menyinggung kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu, seperti peristiwa Wamena Berdarah.